MAKALAH
Tentang
MODEL
PEMBELAJARAN ASSURE
Mata
Kuliah Media Pembelajaran
Dosen
Pembimbing DR. Indrati
Kusumaningrum, M. Pd.
Disusun oleh
WELI YUNIARTI
1203708
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM
PASCA SARJANA (S2)
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
BAB I
TEORI
MEDIA
A. Teori pembelajaran
Belajar dapat diartikan sebagai proses
perubahan tingkah laku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Individu
dapat dikatakan telah mengalami proses belajar, meskipun pada dirinya hanya ada
perubahan dalam kecendrungan prilaku (De Cecco& Crawford, 1977 dalam Ali,
2000: 14). Perubahan prilaku tersebut mencangkup pengetahuan pemahaman,
keterampilan, sikap, an sebagainya yang dapat maupun tidak diamati.
Berbagai
upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan
guru memegang peranan yang sangat penting atau guru merupakan ujung tombak
dalam peningkatan mutu pendidikan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan juga
tidak terlepas dengan mutu pembelajaran yang dilakukan. Menurut Chusniyati
(2005) bahwa untuk melakukan reformasi pendidikan secara efektif harus ada
restrukturisasi model-model pembelajaran setiap guru dituntut memiliki
persiapan yang matang, perencanaan pembelajaran yang sistematis dan aplikatif
serta semua tindakan guru harus terukur dengan baik, agar tidak salah dalam
mengajar. Dalam psikologi dan pendidikan , pembelajaran secara umum didefinisikan
sebagai suatu proses yang menyatukan kognitif, emosional, dan lingkungan
pengaruh dan pengalaman untuk memperoleh, meningkatkan, atau membuat
perubahan-perubahan pengetahuan satu, keterampilan, nilai, dan pandangan dunia
(Illeris, 2000; Ormorod, 1995). Belajar sebagai suatu proses berfokus pada apa
yang terjadi ketika belajar berlangsung. Penjelasan tentang apa yang terjadi
merupakan teori-teori belajar.Teori belajar adalah upaya untuk
menggambarkan bagaimana orang belajar, sehingga membantu kita memahami
proses kompleks inheren pembelajaran. (Wikipedia).
Ada
tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori-teori belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme, teori belajar
kognitivisme, dan teori belajar konstruktivisme. Teori belajar behaviorisme hanya berfokus pada aspek objektif diamati pembelajaran. Teori
kognitif melihat melampaui perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Dan pandangan
konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif membangun atau
membangun ide-ide baru atau konsep. Sedangkan kata media berasal dari bahasa
latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengantar atau pengirim ke penerima pesan ( Sadiman, dkk, 2002:6). Ada beberapa
defenisi mediapembelajaran Heinich (Hendriana, 2005: 12) mengemukakan bahwa
“Media secara harfiah yang berarti perantara sumber pesan dengan penerima
pesan”. Gagne (Sadiman, 2003: 6) menyatakan bahwa “media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar”.
Berdasarkan perkembangan yang terjadi, jumlah dan jenis media pembelajaran yang
ada pada saat ini sangat banyak dan bervariasi baik berupa media yang sengaja
dirancang (by design) maupun yang tidak dirancang secara khusus namun dapat
dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran (by utilization)
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan, agar mencapai hasil yang
optimal seharusnya dilakukan secara terencana. Seperti yang dikemukakan oleh
Heinich (1996) bahwa jika akan menggunakan media dan teknologi secara efektif,
maka harus merencanakan secara sistematis untuk menggunakannya. Untuk
merencanakan proses pembelajaran tentu harus melalui tahap-tahap atau langkah-langkah
yang baik agar proses pembelajaran yang dilakukan berhasil secara optimal.
Seperti yang dikemukakan oleh Heinich (1996) bahwa Model ASSUREadalah pedoman untuk
langkah-langkah dalam proses perencanaan. Dalam makalah ini akan diuraikan enam
langkah model ASSURE dalam merencanakan proses
pembelajaran, selain itu akan disajikan contoh perencanaan pembelajaran
berdasarkan langkah langkah pada ASSURE
B TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah
ini:
- Agar mahasiswa mengetahui Model ASSURE sebagai langkah-langkah yang sistematis dalam menggunakan media.
- Agar mahasiswa menerapkan Model ASSURE dalam merencanakan pembelajaran yang akan dilakukan sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.
C. MANFAAT
Makalah ini diharapkan memberikan manfaat:
- Manfaat Teoritis
Bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam mengembangkan pemikiran tentang model desain
pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Instalasi Local Area Network (LAN).
- Manfaat Praktis
a. Memberikan kontribusi praktis atau
sebagai bahan masukan bagi SMKN 1 Gunung Talang dalam bentuk inovasi dalam mendesain
pembelajaran yang lebih baik dan apresiatif.
b. Memberikan masukan bagi guru,
sebagai peningkatan profesionalismenya untuk mendesain pembelajaran dengan
model yang tepat dalam proses pembelajaran di kelas, dimana tugas guru tidak
sekedar menyampaikan materi, tapi berupaya membangun sebuah desain pembelajaran
yang baik dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar
siswa.
c.
Hasil penelitian ini nantinya juga diharapkan dapat bermanfaat
untuk memperoleh data awal dalam pengembangan penelitian sejenis dan menambah
wawasan penelitian bagi peneliti dalam mendesain pembelajaran, sehingga
pembelajaran yang peneliti lakukan lebih bermakna.
BAB II
PENDEKATAN
ASSURE
1. Analyze Learner (Analisis Siswa)
Langkah
pertama untuk merencanakan secara sistematis dalam menggunakan media adalah
analisis siswa, menurut Heinich (1996) siswa dapat dianalisis menyangkut (1)
karakteristik umum siswa, (2) kompetensi khusus (pengetahuan, keterampilan, dan
sikap siswa), (3) gaya belajar siswa.
a.
Karakteristik umum
Menurut
Heinich (1996) yang termasuk karakteristik umum adalah umur, tingkat kemampuan,
faktor budaya atau sosial ekonomi. Biasanya analisis awal dari karakteristik
siswa dapat membantu dalam menyeleksi metode dan media pembelajaran.
Sebagai guru mata pelajaran Instalasi
Local Area Network (LAN) di SMKN 1 Gunung Talang,
saya mengajar di kelas X dengan
karakteristik umum siswanya seperti pada tabel berikut ini:
KELAS
|
JUMLAH
SISWA
|
USIA
RATA-RATA
|
KEMAMPUAN
AWAL RATA-RATA
|
KKM
|
X TKJ A
|
29
|
16
s/d 18 Thn
|
55–
80
|
70
|
X TKJ B
|
29
|
16
s/d 18 Thn
|
60 – 80
|
70
|
X TKJ C
|
30
|
16
s/d 18 Thn
|
50 – 85
|
70
|
Dari tabel diatas, sebagian siswa kelas X TKJ A,
X TKJ B, X TKJ C telah menunjukkan hasil belajarnya belum mencapai KKM,
sementara yang lainnya hasil belajarnya sudah diatas rata-rata KKM. Para
siswa berasal dari kalangan sosial ekonomi menegah kebawah dan
menengah.Umumnya, para siswa berprilaku bagus/baik,
tetapi mereka memperlihatkan kurangnya ketertarikan dalam belajar Instalasi Local Area Network (LAN)karena kebanyakan siswa tersebut
banyak membantu orang tua dirumah sehingga kurangnya
motivasi terhadap belajar matemati kaketika aktivitas berorientasi pada
buku teks dan tugas dibangku kelas.
Contoh siswa dengan keterampilan membaca di bawah standar
tujuan pembelajaran dapat dicapai. dicapai lebih efektif dengan media non
tulis (non-print media). Jika siswa tidak bersemangat terhadap materi
pembelajaran adalah suatu masalah, pertimbangan menggunakan pendekatan pembelajaran
dengan stimulus lebih tinggi seperti video
tape atau simulasi game.
Memberikan
siswa sebuah konsep baru untuk pertama kali membutuhkan media secara langsung,
secara konkret dari pengalaman seperti field
trips (studi komprehensif)
atau latihan bermain peran (seperti pada Dale’s
Cone (kerucut Dale)). Lebih
lanjut siswa biasanya mempunyai dasar yang cukup untuk menggunakan Audiovisual .
Untuk
kelas heterogen, yang siswanya sangat beragam di dalam pengalaman konsepnya
atau pengalaman yang dekat tentang topik, lebih baik jika menggunakan
pengalamanaudiovisual seperti videotape atau media presentasi yang
membantu memberikan pengalaman umum yang dapat dibentuk dalam kelompok diskusi
dan studi secara individual.
2. Kompetensi Khusus
Menurut
Heinich (1996) yang termasuk kompetensi khusus adalah pengetahuan dan
keterampilan bahwa siswa memiliki atau kurang dalam hal: keterampilan
prasyarat, sasaran keterampilan, dan sikap.
Hal
ini juga didukung oleh Gagne (dalam http://www.my-rummy.com/Kanak-kanak_belajar_matematik.html ) bahwa Gagne mempunyai hierarki pembelajaran. antaranya ialah
pembelajaran melalui isyarat, pembelajaran tindak balas rangsangan,
pembelajaran melalui rantaian, pembelajaran melalui pembedaan dan sebagainya.
Menurut Gagne, peringkat yang tertinggi dalam pembelajaran ialah penyelesaian
masalah. Pada peringkat ini, pelajar menggunakan konsep dan prinsip-prinsip Instalasi Local Area Network (LAN)yang
telah dipelajari untuk menyelesaikan masalah yang belum pernah dialami.
Hal
di atas menunjukkan pentingnya pengetahuan prasyarat siswa untuk mempelajari
materi berikutnya, apakah siswa sudah siap untuk mempelajari materi berikutnya,
hal ini perlu dianalisis oleh guru. Dalam
pembelajaran di kelas X ini para siswa dapat melakukan:
§
Menjelaskan sejarah
perkembangan jaringan komputer dan prinsip komunikasi data
§
Dapat memahami arti
dan fungsi IP Address dan komunikasi antar host
§
Memahami
pembagian IP Address kedalam beberapa kelas dan dpt
mengkonversikan bilangan biner ke desimal dan sebaliknya
§
Menjelaskan
perbedaan LAN, MAN dan WAN
§
Menjelaskan
jenis-jenis topologi jaringan (berdasarkan fisik dan berdasarkan logikal)
3. Gaya Belajar
Menurut
Heinich (2008) bahwa faktor ketiga untuk analisis siswa adalah gaya belajar,
menyangkut sifat psikologi yang berdampak bagaimana kita menerima dan merespon
stimulus yang berbeda seperti keinginan, sikap, pilihan visual (melihat) atau
audio (mendengar).
Menurut
Gagne (dalam Heinich, 1996) bahwa 7 aspek intelegensi: (1) verbal /
linguistic (bahasa), (2) logika / Instalasi
Local Area Network (LAN)(saint/kuatitatif), (3) visual/spasial, (4)
musik atau irama, (5) kinestetik, (6) interpersonal (kemampuan memahami orang
lain), (7) intrapersonal (kemampuan memahami diri sendiri). Menurut Heinich
(1996) bahwa teori Gagne ini berimplikasi bahwa guru, perencana kurikulum, dan
ahli media pembelajaran bekerja sama untuk mendesain kurikulum.
Menurut Heinich (1996) bahwa
varibel gaya belajar dapat dikategorikan sebagai:
1. Pilihan persepsi
dan kekuatan
Hal ini terutama menyangkut kebiasan audio (mendengar), visual (melihat) dan kinestetik
(gerak). Guru harus mengidentifikasi siswa tentang kekuatan atau
kebiasaannya dalam belajar.
2. Kebiasaan
memproses informasi
Hal ini behubungan dengan bagaimana individual cenderung dalam
proses kognitif dari informasi. Model Gregorc “ Mind Style” mengelompokkan
siswa berdasarkan kebiasaan gaya berpikir konkret versus abstrak dan random
versus berurutan.
3. Faktor Motivasi
Ini menyangkut keinginan dari siswa, motivasi internal atau
eksternal, motivasi berprestasi, motivasi sosial, kompetitif. Guru harus
mengidentifikasi tentang motivasi siswa untuk mempelajari materi berikutnya.
4. Faktor Psikologi
Hal ini dihubungkan dengan perbedaan gender (jenis kelamin),
kesehatan, kondisi lingkungan yang akan berakibat proses pembelajaran terjadi
secara efektif. Dari pengalaman saya mengajar di SMKN 1 Gunung Talang,
bahwa para siswa sepertinya paling baik belajar dari kegiatan-kegiatan yang
menggabungkan penggunaan teknologi dan media agar
proses kegiatan belajar dan mengajar dikelas dapat
lebih aktif. Menggunakan power
point yang menggunakan animasi akan
memberikan motivasi instrisik terhadap
siswa. Para siswa berbeda-beda ekspresi mereka, dimana sebagian mereka lebih aktif dan menginginkan menuangkan gagasan mereka
dalam bentuk teks tertulis, membuat
animasi sementara yang lainnya
menginginkan belajar dalam lingkungan yang menyenangkan. Oleh
sebab itu saya akan menyajikam pembelajaran Instalasi
Local Area Network (LAN) dengan menggunakan Power point Beranimasi.
C. State Objective (Menentukan
Tujuan)
Langkah
kedua Model ASSURE adalah menentukan tujuan secara
spesifik mungkin. Menurut Heinich (1996) bahwa ABCD adalah baik untuk menentukan
tujuan pembelajaran, yaitu (1) A (Audience) atau siswa,
yaitu apa yang bisa dilakukan oleh siswa setelah pembelajaran. Contoh siswa
kelas X SMK (audience). (2) B (Behavior) atau tingkah laku, yaitu kata
kerja operasional yang menggambarkan kemampuan siswa (audience) setelah
pembelajaran, contoh mengetahui, menyusun, menghitung, mendefinisikan, (3) C (Condition)
atau kondisi, yaitu pernyataan dari tujuan yang menyatakan performance (pelaksanaan) yang dapat
diobservasi. Contoh : dengan diberikan gambar lingkaran danrumus (condition)
siswa (audience) dapat menentukan unsur-unsur lingkaran dan keliling
lingkaran (behavior) dengan tepat (degree),
(4) D (degree) atau tingkat (derajat), yaitu menyatakan standar atau
kriteria. Contoh: siswa (audience) dapat
menentukan sudut lingkaran (behavior) jika diberikan diameter yang
berbeda (condition) dengan tepat (degree).
Menurut
Heinich (1996) bahwa tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga,
yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor.
Mata
pelajaran Instalasi Local Area Network
(LAN)bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami konsep Instalasi Local Area Network (LAN),
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma,
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan
penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi Instalasi Local Area Network (LAN)dalam membuat generalisasi,
menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan Instalasi Local Area Network (LAN)
3. Memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model Instalasi Local Area Network (LAN), menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengomunikasikan gagasan dengan
simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai
kegunaan Instalasi Local Area Network
(LAN)dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari Instalasi Local Area
Network (LAN), serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
6. Menggunakan Instalasi Local Area Network (LAN)dalam
kehidupan sehari-hari
D. Select Methods, Media, and
Materials (Memilih Metode, Media dan Materi)
Langkah
ketiga Model ASSURE adalah memilih metode, media dan
materi. Setelah mengidentifikasi siswa dan menentukan tujuan, berarti telah
membuat titik awal (pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa) dan titik akhir
(tujuan) dari pembelajaran. Pada langkah ini adalah menghubungkan antara kedua
titik dengan memilih metode yang tepat dan format media, kemudian memutuskan
materi yang dipilih untuk diimplementasikan. Perencanaan sistmatis untuk
menggunakan media tentu menuntut metode, media dan materi dipilih secara
sietmatis. Proses pemilihan mempunyai 3 langkah, yaitu (1) memutuskan metode
yang tepat untuk memberikan tugas pembelajaran, (2) memilih format media yang
sesuai untuk melaksanakan metode. (3) memilih, memodifikasi dan mendesain
materi secara spesifik. Untuk memutuskan materi yang akan diimplementasikan ada
tiga pilihan: (1) memilih materi yang tersedia, (2) memodifikasi materi yang
ada, (3) mendesain materi baru.
Memilih metode
Memilih
metode merupakan hal yang utama untuk semua hal yang lain yang memungkinkan
pembelajaran akan berjalan baik. Suatu pembelajaran akan memungkinkan dua atau
lebih metode untuk beberapa tujuan yang berbeda di dalam proses pembelajaran.di
dalam pembelajaran Instalasi Local Area
Network (LAN)ini saya menggunakan metode demonstrasi untuk mempresentasikan
informasi baru, dan metode latihan (drill-and-practice) untuk memberikan
keterampilan baru dan menggunakan metode penugasan berstruktur untuk melayani
siswa dengan gaya belajar yang berbeda, untuk mengikuti latihan secara individu
melalui metode yang berbeda (seperti untuk kebiasaan berpikir “ abstract random” menggunakan
simulasi bermain peran, jika “concret sequential” menggunakan struktur
pemecahan masalah).
Memilih Format Media
Format media adalah bentuk
fisik yang bagaimana pesan disampaikan dan ditunjukkan. Sebagai contoh flip charts (diagram berupa gambar atau teks), slide (gambar yang diproyeksikan,
seperti media presentasi power point) (lampiran makalah ini,penulis membuat
format media menggambar lingkaran berupa animasi karena lingkaran menyatakan
pergerakan (memiliki nilai dan arah), audio (suara dan musik), film (gambar bergerak pada layar), video (gambar bergerak seperti pada TV), dan komputer multimedia (grafik, teks, gambar bergerak seperti
pada TV). Sebagai panduan untuk memilih media menurut Heinich (1996)
menggunakan “media selection model” yang biasanya berbentuk flowcharts (diagram alir) atau checklist. Yang paling banyak
di dalam model memilih media pembelajaran berdasarkan dengan situasi atau
pengaturan (seperti kelompok besar,kelompok kecil, atau pembelajaran individu),
untuk variebel siswa (bisa membaca, tidak bisa membaca, atau lebih cenderung
mendengar), tujuan (kognitif, afektif psikomotor, atau interpersonal), harus
dipertimbangkan juga kemampuan presentasi dari masing-masing format media
(seperti visual, visual bergerak, kata-kata (teks), atau kata-kata verbal).
Dalam pembelajaran ini saya menggunakan kabel UTP untuk memasang jaringan LAN.
E. Utilize Media and Material
(Menggunakan Media dan Mater)
Menurut
Heinich (1996) direkomendasikan prosedur menggunakan berdasarkan pada
penelitian luas, dan mengikuti langkah “5P” yang pembelajarannya berbasis guru
atau berpusat pada siswa. “5P” tersebut. Dalam memilih teknologi dan
media yaitu media pembelajaran berbasis komputer (power point beranimasi) menggunakan panduan-panduan untuk menilai kesesuaian pemilihan teknologi dan media:
a.
Penyelarasan dengan standar
(SK,KD), hasil, dan tujuan menyedikan alat-alat yang diperlukan bagi siswa untuk memenuhi tujuan belajar.
b.
Bahasa yang sesuai umur kelas
siswa kelas X (Umum).
c.
Tingkat ketertarikan dan keterlibatan siswa dalam
media itu sendiri agar lebih
aktif.
d.
Kualitas teknis dan aplikasinya dalam menggunakan power point animasi.
e.
Panduan dan arahan pengguna power point.
1. Preview the Materials
(Meninjau Materi)
Selama
proses seleksi, materi yang tepat untuk siswa dan sesuai tujuan. Disini
untuk Instalasi Local Area Network (LAN)SMKN
1Gunung Talang terutama kelas
saya mengajar menggunakan Powerpoint
animasi untuk materi
lingkaran. Meskipun menggunakan power
point yang menggunakan animasi ,saya
seharusnya meninjaunya kembali agar terlaksana dengan baik.
2. Prepare Materials
(Menyiapkan Materi)
Selanjutnya saya sebagai guru mata pelajaran Instalasi Local Area Network (LAN)mempersiapkan media dan materi
untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran dikelas. Materi untuk mata pelajaran ini
meliputi lembar tugas siswa yang dibuat guru yang menjelaskan rincian materi
yang spesifik, latihan soal-soal dan tugas, dan membuat rangkuman dan
refleksi di akhir pembelajaran.
3. Prepare the Environmental
(Menyiapkan Lingkungan)
Pembelajaran
dapat dilakukan di ruang kelas, dilaboratorium, atau pusat media atau di
lapangan, fasilitas-fasilitas harus disusun untuk memudahkan siswa menggunakan
materi dan media.
4. Prepare the Learner
(Menyiapkan Siswa)
Agar proses belajar mengajar dikelas berjalan dengan lancar, maka
perlu menyiapkan para siswa atau pembelajar yang meliputi:
a.
Memberi salam dan berdo’a
b.
Mengingatkan siswa akan
kesiapan untuk memulai mata pelajaran .
c.
Mengabsen siswa diawal pembelajaran
d.
Melihat kelengkapan alat-alat
yang dibutuhkan untuk pembelajaran
e.
Memberikan lembaran kerja siswa
yang dibuat oleh guru
f.
Mengatur tempat duduk siswa
yang bervariasi terutama dalam
berkelompok.
5. Prepare the Learning Experience (Menyiapkan
Pengalaman Pembelajaran)
Disini
saya menyiapkan pengalaman pembelajaran. Dimana dalam proses belajar mengajar
dikelas berpusat pada siswa, guru harus berperan sebagai fasilitator, membantu
siswa untuk mengeksplorasi materi, mendiskusikan isi materi, menyiapkan materi
seperti fortopolio, atau mempresentasikan dengan teman sekelas mereka.
F. Require Leaner Participation
(Membutuhkan Partisipasi Siswa)
Guru seharusnya merealisasikan partisipasi aktif dari siswa
di dalam proses pembelajaran. Menurut Jhon Dewey (dalam Heinich, 1996)
berargumentasi bahwa reorganisasi dari kurikulum dan pembelajaran untuk membuat
siswa berpartisipasi sebagai pusat bagian proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran Instalasi Local Area Network (LAN)dikelas X ini, Para siswa secara kelompok memperhatikan pembelajaran
berlangsung, dan memperhatikan tayangan pembelajaran melalui power point beranimasi dan siswa
bertanya jika ada yang kurang dimengerti dan
dijawab oleh yang mempresentasikan, kemudian sebagai umpan balik
siswa mengerjakan tugas yang dibuat guru, dan dikerjakan secara berkelompok,
dan salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi tugas
tersebut, sedangkan kelompok lain merespon dan menanggapi presentasi tersebut. Dalam
pembelajaran tersebut ada mengalami kesulitan maka peran guru disini sebagai
fasilitator.
G. Evaluate and Revise (Evaluasi dan
Revisi)
Komponen
akhir dari Model ASSURE adalah melihat keefektifan pembelajaran , yaitu dengan
mengevaluasi dan merevisi. Menurut Heinich (1996) bahwa Evaluasi dan Revisi
merupakan komponen yang sangat penting untuk mengembangkan kualitas
pembelajaran. Ada beberapa tujuan evaluasi, yaitu sebagai penilaian prestasi
siswa, dan juga untuk mengevaluasi media dan metode.
Meskipun
evaluasi dilakukan di akhir,tetapi evaluasi berlangsung terus selama proses
pembelajaran. Evaluasi bukan akhir dari pembelajaran. Itu adalah titik awal
berikutnya dan berlangsung terus dalam siklus Model ASSURE.
Disini
setelah melakukan pembelajaran Instalasi
Local Area Network (LAN)dikelas X, saya memberikan penilaian berupa:
a. Kognitif
1)
Penilaian harian (latihan, PR
dan ulangan)
2)
Nilai ujian tengah semester
3)
Nilai ujian semester
b. Afektif
1)
Aktif dalam pembelajaran
2)
Dapat bekerja sama dalam
kelompok
3)
Bertanggung jawab atas tugas
yang diberikan guru
Rentang skor
Tinggi: 86 -100 ( A)
Sedang: 76 – 85 (B)
Rendah: >56 (C)
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
A. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Satuan Pendidikan : SMK N 1 Gunung Talang
Program Diklat : Instalasi Local
Area Network (LAN)
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Kelas/Semester : XI / 2
Pertemuan : 2 x pertemuan
I.
Standar Kompetensi : Membuat
disain jaringan lokal (LAN)
II. Kompetensi
Dasar : Menentukan Persyaratan Pengguna
III.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Nilai
Budaya Dan Karakter Bangsa
|
§ Menguraikan
persyaratan segmen client jaringan
§
Memahami konsep protokol
jaringan, IP Address dan Subnetting
§
Mengidentifikasi jenis-jenis topologi jaringan (berdasarkan fisik
dan berdasarkan logikal)
§
Memahami media transmisi dalam
jaringan
|
§ Jujur
§ Disiplin
§ Kerja
keras
§ Mandiri
§ Religius
|
IV. Tujuan Pembelajaran : Setelah
mengikuti rangkaian proses pembelajaran
diharapkan
siswa dapat:
Pertemuan kesatu (5 jam pelajaran)
§ Menjelaskan sejarah perkembangan jaringan komputer dan prinsip komunikasi
data
§ Dapat memahami arti dan fungsi IP Address dan komunikasi antar host
§ Memahami pembagian IP
Address kedalam beberapa kelas dan dpt mengkonversikan bilangan biner ke
desimal dan sebaliknya
§ Menjelaskan perbedaan LAN, MAN dan WAN
§ Menjelaskan jenis-jenis topologi jaringan (berdasarkan
fisik dan berdasarkan logikal)
Pertemuan kedua (5 jam pelajaran)
§ Mengetahui dan menjelaskan media transmisi jaringan
§ mampu
mempraktekkan instalasi kabel UTP pada jaringan ethernet dengan menggunakan
konektor RJ-45.
|
V. Materi
Pembelajaran :
VI. Alokasi
waktu : 10 jam pelajaran x 40 menit ( 2 x pertemuan)
VII.
Metode Pembelajaran :
VIII.
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke 1
TAHAP
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
|
Waktu
|
PEMBUKA
(Apersepsi)
|
§ Salam,
berdo’a
§ Menyampaikan
judul atau topic pembelajaran serta tujuannya (setelah belajar materi ini
kamu dapat….)
§ Motivasi
: Menjelaskan keuntungan dan kemudahan yang diperoleh setelah membuat
jaringan computer
|
· Religius
|
15
mnt
|
INTI
|
& Eksplorasi
§ Siswa mencermati modul
§ Guru memberi informasi tentang konsep dasar jaringan komputer
§ Guru memberi informasi tentang perbedaan LAN, MAN dan WAN serta topologi
jaringan
§ Guru memberi informasi tentang protokol jaringan
§ Siswa menguraikan konsep dasar dan pengalamatan IP
& Elaborasi
§ Siswa melakukan
beberapa latihan untuk dapat mengkonversikan IP Address dari biner ke desimal
dan sebaliknya
§ Siswa membahas soal tentang konsep subnetting
§ Siswa bertanya jawab tentang jaringan komputer
& Konfirmasi
§ Guru
memberikan penguatan terhadap jawaban yang benar.
|
· Disiplin
· Kerja
keras
|
175’
|
PENUTUP
(Internalisasi dan persepsi)
|
§ Refleksi dan menyimpulkan pelajaran
§ Evaluasi (lisan)
|
·
Kreatif
|
10’
|
Pertemuan ke 2
TAHAP
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
|
Waktu
|
PEMBUKA
(Apersepsi)
|
§ Salam,
berdo’a
§ Absensi
§ Memberikan
kuis pelajaran minggu lalu (2 butir soal)
§ Guru membagikan jobsheet
§ Mempersiapkan komponen yang dibutuhkan
§ Informasi umum tentang materi yang harus dikuasai
|
· Religius
|
15’
|
INTI
|
& Eksplorasi
§ Memberikan informasi tentang media transmisi jaringan
§ Siswa duduk berkelompok kemudian mengidentifikasi jenis media
transmisi dalam jaringan
& Elaborasi
& Konfirmasi
§ Guru
memberikan penguatan.
|
· Disiplin
· Kerja
keras
· Kreatif
· Jujur
|
175’
|
PENUTUP
(Internalisasi dan persepsi)
|
|
·
Kreatif
|
10’
|
IX.
Penilaian Hasil Belajar
A.
Penilaian
Praktik (Psikomotor)
Jenis tagihan :
Unjuk kerja
Instrumen penilaian
NO
|
ASPEK YANG
DINILAI
|
INDIKATOR
KEBERHASILAN
|
||||
YA
|
TIDAK
|
|||||
7
|
8
|
9
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
Memotong dan mengupas kabel, serta memasang
konektor pada kabel jaringan
|
1. Siswa mampu memotong dan mengupas kabel serta
memasang konektor pada kabel jaringan dengan benar waktu singkat tanpa
bantuan orang lain.
2. Siswa mampu memotong dan mengupas kabel serta
memasang konektor pada kabel jaringan dengan benar tepat waktu tanpa bantuan
orang lain
3. Siswa mampu memotong dan mengupas kabel serta
memasang konektor pada kabel jaringan dalam waktu yang lama dengan bantuan
orang lain.
4. Siswa tidak mampu memotong dan mengupas kabel
serta memasang konektor pada kabel jaringan
|
√
|
√
|
√
|
√
|
2
|
Menguji konektivitas kabel jaringan
|
1. Siswa mampu menguji konektivitas kabel jaringan
dalam waktu singkat tanpa bantuan orang lain.
2. Siswa mampu menguji konektivitas kabel jaringan
tepat waktu tanpa bantuan orang lain.
3. Siswa mampu menguji konektivitas kabel jaringan
dalam waktu yang lama dengan bantuan orang lain.
4. Siswa tidak menguji konektivitas kabel jaringan
|
√
|
√
|
√
|
√
|
B.
Penilaian pemahaman konsep (kognitif)
Bentuk penilaian :
tes lisan / tulisan
Instrumen penilaian
Soal :
1.
Ada berapa layerkah
protokol menurut referensi OSI?
Sebutkan!
2.
Sebuah Komputer
memiliki IP address 134.68.5.15, apa kelas, network ID, dan host ID
dari IP address tersebut?
3.
IP Address
192.168.1.0/26 apa maksudnya?
4.
Jelaskan pengertian
dari jaringan komputer, LAN, MAN, WAN!
5.
Jelaskan jenis-jenis topologi jaringan yang kamu ketahui !
Jawaban :
1.
Menurut OSI (Open System Interconnection) ada 7 layer/lapisan protocol,
yaitu:
§ Phisic
layer
§ Data
link layer
§ Network
layer
§ Transport
layer
§ Session
layer
§ Presentation
layer
§ Application
layer
2.
IP address 134.68.5.15.
Maka :
§ IP
address tersebut punya kelas B (range B 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx)
§ Network
ID = 134.68
§ Host
ID = 5.15
3.
192.168.1.0/26 berarti kelas C dengan subnetmask /26,yaitu
255.255.255.192 atau 11111111.11111111.11111111.11000000
Jadi
§
Subnet id = 192.168.1.0
§
IP awal = 192.168.1.1
§
IP Akhir = 192.168.1.62 (2y-2=26-2=62)
untuk 1 subnet
§
Broadcast = 192.168.1.63
§
Subnetmask= 255.255.255.192
4.
Pengertian dari
jaringan komputer, LAN, MAN, WAN!
a.
Jaringan computer adalah suatu rangkaian beberapa peralatan perkomputeran
yg dapat melakukan pemakaian bersama-sama sumber dan pertukaran informasi
b.
LAN adalah jaringan computer dlm jarak dekat seperti yg dimiliki oleh
organisasi & mempunyai kecepatan komunikasi data yang tinggi
c.
MAN adalah Metropolitan Area Network pada dasarnya merupakan versi LAN yg
berukuran lebih besar yg biasanya menggunakan teknologi yg sama dg LAN
d.
WAN adalah jaringan yg jangkauannya mencakup daerah geografis yg luas,
seringkali mencakup Negara bahkan Dunia
5.
Jenis-jenis topologi jaringan
a) Topologi
Bus
Pada
topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh
workstation dan server dihubungkan.
Gambar
3. Topologi Jaringan Bus
Keuntungan
·
Hemat kabel
·
Layout kabel sederhana
·
Pengembangan jaringan
atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu
workstation lain
Kerugian
§ Deteksi
dan isolasi kesalahan sangat kecil
§ Kepadatan
lalu lintas pada jalur utama
§ Kelemahan
dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka
keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan
§ Diperlukan
repeater untuk jarak jauh
b)
Topologi
Token Ring
Di
dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk
suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima
dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila
alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak
informasi akan dilewatkan.
Gambar
4. Topologi jaringan Token-Ring
Kelemahan
dari topologi Ring : Setiap
node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan
dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh
jaringan akan terganggu.
Keunggulan
topologi Ring
: Tidak terjadinya
collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya
satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.
c)
Topologi
Star
Pada
topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server
atau HUB.
Keunggulan
dari topologi tipe Star : dengan
adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau
lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan
meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat
gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi
antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan
tidak mengalami gangguan.
Kelemahan
dari topologi Star : kebutuhan
kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Gambar
5. Topologi Jaringan Star
Keuntungan
§ Paling fleksibel
§ Pemasangan/perubahan
stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
§ Kontrol
terpusat
§ Kemudahan
deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan
Kerugian
§ Boros kabel
§ Perlu penanganan khusus
§ Kontrol
terpusat (HUB) jadi elemen kritis
Pedoman penskoran
NO
|
SKOR
|
1
|
20
|
2
|
20
|
3
|
20
|
4
|
20
|
5
|
20
|
Jumlah
|
100
|
e.
Penilaian Sikap (Afektif)
No
|
Indikator
yang dinilai
|
Skor
|
1
|
Ketepatan
kehadiran dikelas
|
1 - 4
|
2
|
Ketepatan
waktu mengumpulkan tugas
|
1 - 4
|
3
|
Frekwensi
menjawab soal (menunjuk jari, mengomentari jawaban teman)
|
1 - 4
|
4
|
Sikap yang
ditunjukkan saat PBM
|
1 - 4
|
5
|
Kerjasama
dengan anggota kelompok atau dengan teman didekatnya saat menyelesaikan
masalah
|
1 - 4
|
Jumlah skor
maksimal
|
20
|
Nilai
Akhir = Skor perolehan x 100
Skor maksimal
X. Sumber
Belajar :
§ Bahan Ajar LAN
§ Internet/website
§ Perangkat
Jaringan Komputer
§ Jobsheet
§ Toolskit
§ Alat ukur
|
Pertemuan ke 4
TAHAP
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
|
Waktu
|
PEMBUKA
(Apersepsi)
|
§ Salam,
berdo’a dan tadarus Alqur’an
§ Absensi
§ Menyampaikan judul/topic
pembelajaran serta tujuannya (setelah pembelajaran ini selesai,
diharapkan kamu dapat.........)
§ Mempersiapkan
peralatan yang dibutuhkan
|
·
Religius
|
15 mnt
|
INTI
|
& Eksplorasi
§ Memberikan informasi tentang topologi jaringan
(berdasarkan fisik dan berdasarkan logikal)
& Elaborasi
§ Siswa duduk per kelompok berdasarkan
kelompok yang telah ada
§ Siswa
membuat jaringan Wireless menggunakan access point (topology
Ad-Hoc)
§ Tanya
jawab
& Konfirmasi
§ Guru
memberikan penguatan dan meluruskan pendapat yang salah
|
·
Disiplin
·
Kerja keras
·
Jujur
·
Kreatif
|
175’
|
PENUTUP
(Internalisasi dan persepsi)
|
§ Refleksi dan menyimpulkan pelajaran
§ Evaluasi (lisan)
|
·
Kreatif
|
10’
|
IX.
Penilaian Hasil Belajar
A. Penilaian
Praktik (Psikomotor)
Jenis tagihan :
Unjuk kerja
Instrumen penilaian
NO
|
ASPEK YANG
DINILAI
|
INDIKATOR
KEBERHASILAN
|
||||
YA
|
TIDAK
|
|||||
7
|
8
|
9
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
Instalasi WLAN (topologi Ad
Hoc)
|
1.
Siswa mampu membuat topologi Add Hoc & konfigurasinya
dalam kelompok waktu singkat tanpa
bantuan kelompok lain.
2.
Siswa mampu membuat topologi Add Hoc & konfigurasinya
dalam kelompok tepat waktu tanpa bantuan kelompok lain
3.
Siswa mampu membuat topologi Add Hoc & konfigurasinya
dalam kelompok dalam waktu lama dengan bantuan kelompok lain.
4.
Siswa tidak mampu
membuat topologi Add Hoc
& konfigurasinya
|
√
|
√
|
√
|
√
|
B.
Penilaian Sikap (Afektif)
No
|
Indikator
yang dinilai
|
Skor
|
1
|
Ketepatan
kehadiran dikelas
|
1 - 4
|
2
|
Ketepatan
waktu mengumpulkan tugas
|
1 - 4
|
3
|
Frekwensi
menjawab soal (menunjuk jari, mengomentari jawaban teman)
|
1 - 4
|
4
|
Sikap yang
ditunjukkan saat PBM
|
1 - 4
|
5
|
Kerjasama
dengan anggota kelompok atau dengan teman didekatnya saat menyelesaikan
masalah
|
1 - 4
|
Jumlah skor
maksimal
|
20
|
Nilai
Akhir = Skor
perolehan
x 100
Skor maksimal
X. Sumber
Belajar :
§ Buku
Manual Jaringan Komputer
§ http://support.dlink.com
§ Perangkat
Jaringan Komputer
§ Toolkit
§ Jobsheet
|
Pertemuan ke 5
TAHAP
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
|
Waktu
|
PEMBUKA
(Apersepsi)
|
§ Salam,
berdo’a, baca alqur’an
§ Menanyakan kembali pelajaran minggu lalu
§ Absensi
|
· Religius
|
15’
|
INTI
|
& Eksplorasi
§ Memberikan informasi tentang topologi jaringan
(berdasarkan fisik dan berdasarkan logikal)
& Elaborasi
§ Siswa duduk per kelompok berdasarkan
kelompok yang telah ada
§ Siswa
membuat jaringan Wireless menggunakan access point (topology
Infrastruktur)
§ Tanya
jawab
& Konfirmasi
§ Guru
memberikan penguatan dan meluruskan pendapat yang salah .
|
· Disiplin
· Kerja
keras
· Jujur
· Kreatif
|
175’
|
PENUTUP
(Internalisasi dan persepsi)
|
§ Refleksi dan menyimpulkan pelajaran
§ Evaluasi (lisan)
|
·
Kreatif
|
10’
|
IX.
Penilaian Hasil Belajar
A.
Penilaian Praktik (Psikomotor)
Jenis tagihan :
Unjuk kerja
Instrumen penilaian
NO
|
ASPEK YANG
DINILAI
|
INDIKATOR
KEBERHASILAN
|
||||
YA
|
TIDAK
|
|||||
7
|
8
|
9
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
Instalasi WLAN (topologi
Infrastruktur)
|
1.
Siswa mampu membuat topologi infrastruktur & konfigurasinya dalam kelompok waktu singkat tanpa bantuan kelompok lain.
2.
Siswa mampu membuat topologi Infrastruktur & konfigurasinya dalam kelompok tepat waktu
tanpa bantuan kelompok lain
3.
Siswa mampu membuat topologi Infrastruktur & konfigurasinya dalam kelompok dalam waktu lama
dengan bantuan kelompok lain.
4.
Siswa tidak
mampu membuat topologi
Infrastruktur & konfigurasinya
|
√
|
√
|
√
|
√
|
b.
Penilaian Sikap (Afektif)
No
|
Indikator
yang dinilai
|
Skor
|
1
|
Ketepatan
kehadiran dikelas
|
1 - 4
|
2
|
Ketepatan
waktu mengumpulkan tugas
|
1 - 4
|
3
|
Frekwensi
menjawab soal (menunjuk jari, mengomentari jawaban teman)
|
1 - 4
|
4
|
Sikap yang
ditunjukkan saat PBM
|
1 - 4
|
5
|
Kerjasama
dengan anggota kelompok atau dengan teman didekatnya saat menyelesaikan
masalah
|
1 - 4
|
Jumlah skor
maksimal
|
20
|
Nilai
Akhir = Skor perolehan x 100
Skor maksimal
X. Sumber
Belajar :
§ Buku
Manual Jaringan Komputer
§ Internet/website
§ Perangkat
Jaringan Komputer
§ Toolkit
§ Jobsheet
§ Access Point / WiFi
|
Mengetahui
Kepala SMK N 1 Gunung Talang
SUHARIZMI, S.Pd
NIP. 195810221982031007
|
Wakil Kurikulum
Drs. ASRUL
NIP. 196209261990031003
|
Talang, Januari 2014
Guru Mata Diklat
WELI YUNIARTI, S.Kom
NIP. 197606052010012005
|
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan,
yaitu :
- Model ASSURE adalah pedoman umum dalam merencanakan secara sistematis dalam menggunakan Media Pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang dilakukan berkualitas.
- Model ASSURE memiliki enam langkah, dan setiap langkah saling berkaitan dan harus dilakukan secara berurutan agar proses pembelajaran yang dilakukan berkualitas
- Model ASSURE harus dilakukan dengan terus menerus dalam siklus atau tidak berhenti dalam satu siklus. Siklus pertama menjadi titik awal untuk memperbaiki siklus berikutnya.
B. SARAN
Dari
kesimpulan diatas disarankan bagi guru mata
pelajaran Instalasi Local Area Network (LAN) SMKN 1 Gunung Talang untuk
menerapkan Model ASSURE dalam merencanakan secara
sistematis dalam menggunakan Media Pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
A, Wibowo &
SmitDev Comm, (2010), Cara Mudah Membangun LAN : Panduan Praktis Instalasi Jaringan Komputer
dalam Sehari, Jakarta: Elex Media Komputindo
Arikunto, Suharsimi. (2006).
Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Arsyad,
A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar